Di bulan Oktober 2024, Maxx Coffee kembali menjalin kolaborasi dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Kerja sama yang terjalin baik bersama YKPI kali ini sudah memasuki tahun ke-3 kalinya. Dan untuk tahun ini, ‘Bagaimana menjaga kesehatan mental bagi penderita kanker payudara?’ dipilih sebagai tema kolaborasinya.
Kolaborasi di antara keduanya itu kembali dilakukan karena bulan Oktober dijadikan sebagai bulan kesadaran terhadap kanker payudara. Melalui kolaborasi ini, Maxx Coffee bersama dengan YKPI ingin memberikan penyuluhan akan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara secara rutin. Tujuannya tentu saja untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini dan sesuai dengan tema tahun ini untuk menjaga kesehatan mental bagi penderita kanker payudara. Maxx Coffee begitu peduli dengan permasalahan kanker payudara karena sebagian besar staffnya adalah wanita, begitu pula dengan konsumen setianya.
Talk show menarik sekaligus konferensi pers pun dilakukan pada Senin, 30 September 2024 yang berlokasi di Mall Kuningan City, Jakarta Selatan. Pada kesempatan istimewa itu dihadirkan beberapa orang sebagai nara sumber, yaitu Linda Agum Gumelar selaku founder sekaligus ketua dari YKPI, psikolog Cindy Dwi Utami, M.Psi, Mehdi Zaidi selaku CEO Maxx Coffee, dan Siti Rahmawati mewakili ‘Warrior’ atau penderita kanker payudara.
Diungkapkan oleh Linda Agum Gumelar apabila YKPI memiliki visi dan misi agar Indonesia terbebas dari kanker payudara stadium lanjut. Caranya dengan melakukan deteksi dini kanker payudara secara mandiri atau melalui general check-up. “Bulan Oktober sebagai bulan peduli kanker payudara internasional. Kami ingin mengajak kaum perempuan Indonesia untuk melakukan SADARI atau perikSA payuDAra sendiRI. Waktu periksa payudaranya adalah hari ke-7 sampai hari ke-10 setelah menstruasi hari pertama. Tak perlu khawatir karena tidak semua benjolan di payudara itu kanker tapi kalau menemukan benjolan di payudara, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika sudah terdeteksi lebih dini, maka akan lebih mudah untuk diobati. Mari saling jaga, saling peduli,” ungkap wanita yang akrab disapa Linda itu.
Selain menyadari dan mendeteksi secara dini, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah menjaga mental dan psikologis seseorang ketika mengetahui jika dirinya mengidap kanker payudara. Psikolog Cindy pun memberikan penyuluhan dan membagikan pengalamannya dalam mendampingi penderita kanker payudara sehingga para penderita (atau yang disebut Warrior) dapat melewati masa kritisnya dengan tetap menjaga kesehatan emosi dan tetap berpikir positif. Tentunya dukungan dari keluarga, orang-orang terdekat, dan lingkungan sosial pun sangat penting untuk diberikan pada Warrior tersebut.
“Diharapkan dalam menghadapi permasalahan kanker payudara ini, kita tidak hanya sekedar fokus pada kesehatan fisiknya saja, tetapi juga kesehatan mental dan emosi serta tetap berpikir positif. Bagaimana menghandle stress secara optimal, tidak kehilangan harapan hidup, dan harapan untuk bisa sembuh. “Biasanya ada 4 hal yang saya lakukan saat membantu menjaga kesehatan mental Warrior. Pertama, saya akan dengarkan dulu apa yang mereka mau bicarakan, beri kesempatan untuk mereka cerita. Setelah, terbuka semua baru masuk ke langkah kedua, yaitu menanyakan siapa saja yang terlibat di dalamnya. Setelahnya masuk langkah ketiga dimana saya akan menanyakan ke Warrior mereka maunya apa? Misal mereka jawab mau sembuh. Nah masuk ke langkah keempat. Di tahap 4 itu, saya kembalikan lagi ke mereka mengenai permasalahan yang sedang dihadapi ini, si Warrior mau berperan sebagai apa, apakah cm mau pasrah aja atau mau berjuang untuk sembuh,” terang Cindy.
Talk show itu pun semakin menginspirasi dengan hadirnya seorang Warrior bernama Siti Rahmawati. Mengidap kanker payudara selama beberapa tahun, Siti tidak merasa gentar dan tetap semangat untuk berjuang. Ia meyakini jika dirinya bisa tetap menjadi pribadi yang bermanfaat dan mampu melawan kanker payudara yang mengerogoti tubuhnya. Terlebih lagi saat ia bergabung dengan YKPI ia pun semakin aktif untuk memberikan edukasi kepada para wanita di sekitarnya untuk melakukan SADARI.
Selain menghadirkan talk show yang edukatif, bentuk kolaborasi ini pun disempurnakan dengan kampanye lainnya. Yakni berupa Mammography Screening (untuk 50 orang) dan juga SADARI Training (untuk 100 orang) yang akan dilangsungkan pada bulan Oktober 2024 ini. Kegiatan yang dilakukan secara gratis atau tanpa dipungut biaya apapun itu, akan dilaksanakan di Mall Kuningan City. Kegiatan ini terbuka untuk para wanita dengan batasan usia tertentu, yaitu usia di atas 40 tahun untuk Mammography dan usia 15 tahun untuk SADARI training. Pendaftaran bisa dilakukan melalui link pendaftaran https://linktr.ee/MaxxCoffeexYKPI.