Musisi jazz Harry Toledo, tampil memukau di malam penutupan konser Lawu Jazz Festival, Minggu, 15 September 2024 di Wonderpark Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Nama Harry Toledo sendiri telah dikenal luas di kancah musik jazz Indonesia berkat alunan suara dan permainan alat musiknya yang khas. Lahir dan dibesarkan untuk mencintai musik, dia telah mengukir prestasi luar biasa selama kariernya.
Meski demikian, memang tak banyak yang tahu bahwa perjalanan karir musik Harry dimulai di bangku kuliah, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Mengambil jurusan Pertanian di angkatan tahun 1991, sembari kuliah Harry pun mengembangkan kecintaannya terhadap musik jazz. Sebelum kuliah, sebenarnya Harry sudah akrab dengan alat musik Bass. Hal itu terjadi saat ia masih duduk di bangku SMP dan terus ia tekuni hingga dirinya masuk kuliah.
Pada tahun 2000, Harry kembali hijrah ke Jakarta dan mendapatkan kesempatan untuk memperdalam ilmu musiknya dari maestro Jazz Indonesia, Idang Rasjidi. Selain dengan Idang Rasjidi, Harry juga banyak mendapatkan tempaan ilmu dari Ireng Maulana. Dan dari kedua maestro itulah Harry mendapat banyak pengalaman bermusik dan berhasil menginspirasinya sampai saat ini. Kini, Harry pun telah banyak melakukan kolaborasi dengan musisi-musisi Jazz nasional maupun Internasional. Di antaranya dengan Rio Moreno, Iwan Wiradz, Kadek Rihardika, hingga Agus Montero dan membentuk band yang bernama Cherokee.
Satu album telah ditelurkan oleh Band Cherokee dengan single One Love Forever. Selama tur album, Cherokee kerap mengajak Tompi sebagai Lead Vokal. Album Cherokee disupport oleh Gita Wirjawan sebagai Executive Producer. Pada tahun 2004, Harry bergabung dengan Bali Lounge Band, dengan personel dari beberapa negara, yaitu Rick Smith (USA), Bruno (France), Lewis Pragasam (Malaysia), Harry Toledo & Tompi (Indonesia). Setelah itu Harry malang melintang di berbagai event Jazz Internasional lainnya, mulai Java Jazz, Jak Jazz, Malaysia Jazz Comm, serta event Jazz di Hong Kong, Beijing-China, Singapore, Madagascar, Sydney, Perth, Melbourne, Tokyo, Soul-South Korea, dan lainnya. Pada sesi itu, Harry juga berkesempatan bermain dengan musisi kelas dunia lainnya yaitu Phill Pherry, Jack Lee, Stu Macaskia, hingga Azmi.
“Bagi saya, musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat. Saya sangat bersemangat bisa tampil di Lawu Jazz Festival ini, terutama karena acara ini juga merupakan perayaan akan kekayaan budaya dan seni di Kabupaten Karanganyar,” ujar Harry yang lahir pada 6 Juli 1972 di Rengat, Propinsi Kepulauan Riau.
Lawu Jazz Festival tidak hanya akan menampilkan Harry Toledo, namun juga akan diikuti oleh sejumlah musisi jazz lainnya yang tampil memukau. Festival ini diharapkan menjadi ajang bagi para pecinta jazz untuk menikmati berbagai penampilan yang berkualitas, serta menjadikan Tawangmangu sebagai destinasi seni yang semakin dikenal.
"Dengan konsep yang menarik dan line up artis yang mengesankan, kami berharap festival ini dapat menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah. Kami ingin menjadikan acara ini sebagai perayaan musik jazz sekaligus memperkenalkan keindahan alam Tawangmangu. Harapan ke depannya Lawu Jazz Festival ini akan semakin matang dan menjadi event jazz yang lebih baik lagi,” pungkas Bimo Aji Sudarsono selaku Panitia Lawu Jazz Festival.