Pada pertengahan bulan Mei 2024 lalu, Antara Heritage Center (AHC) diresmikan oleh Erick Tohie selaku Menteri BUMN Republik Indonesia. Menempati lokasi di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, bangunan dan kawasan itu pun dijadikan salah satu ikon destinasi wisata sejarah dan juga jurnalisme di Tanah Air.
"Ini adalah komitmen bersama dalam menjaga Heritage bangsa. Saya berharap agar keberadaan Antara Heritage Center ini bukan hanya menceritakan sejarah, namun juga harus mampu menciptakan sejarah baru dalam kolaborasi dan inovasi. Mari kita jadikan gedung ini sebagai komitmen kita untuk terus berkembang dan berinovasi menghadirkan informasi berkualitas kepada masyarakat. Mari kita jaga bersama heritagenya," ujar Erick Tohir saat memberikan sambutannya.
Kompleks AHC termasuk dalam bangunan cagar budaya kelas A yang tahun ini umurnya mencapai 107 tahun. Bangunan ini menjadi salah satu bagian dari Weltevreden atau kawasan tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, Hindia Belanda, yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Batavia lama ke arah selatan. Kawasan gedung ini merupakan saksi sejarah, termasuk tempat pertama kali proklamasi kemerdekaan digaungkan ke seluruh penjuru dunia. Gedung ini juga telah melewati masa perjuangan yang tidak sederhana.
Kompleks Antara Heritage Center terdiri dari Griya Aneta dan Graha Antara. Griya Aneta dibangun oleh seorang raja media asal Hindia Belanda, Dominique Willem Barrety pada tahun 1917. Gedung ini kemudian menjadi Kantor Berita Belanda Aneta dan beralih kepemilikan ke Kantor Berita Antara pada 1962 ketika Presiden Sukarno menguatkan posisi dan memastikan kantor berita Aneta dan kantor berita Jepang Domei di Pasar Baru menjadi milik Kantor Berita Antara.
Kedua gedung itu pun telah direvitalisasi menjadi Antara Heritage Center dengan berbagai fasilitas dan ruangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tentu saja proses revitalisasinya tanpa menghilangkan sisi sejarah dan maknanya sejak puluhan tahun lalu. Ada sejumlah fasilitas dan ruangan yang bisa dijumpai di AHC. Beberapa di antaranya adalah Ruang Rapat Adinogoro, Ruang Rapat Kolaborasi, Museum Antara, Galeri 1, Galeri 2, Loby Utama Adam Malik, Ruang Atelier, Selasar Taman Langit, Taman Langit 1, dan Taman Langit 2.
"Antara Heritage Center diharapkan mewarnai keragaman destinasi wisata bernuansa jurnalisme di Indonesia. Kami berharap hadirnya AHC ini bisa menjadi inspirasi dan mengantarkan Antara sebagai media massa pertama yang menjadi destinasi wisata di Indonesia. Kiranya bersama bangsa ini, kami dapat mengawal perjalanan sejarah yang sama persis ketika Antara menyebarkan kemerdekaan RI ke seluruh mancanegara pada masa itu," ujar Akhmad Munir selaku Direktur Utama Perum LKBN Antara.