Warga Jakarta dan sekitarnya tentu sudah tidak asing dengan yang namanya Gelora Bung Karno alias GBK. Kawasan ini dikenal sebagai area olahraga dan juga area untuk melangsungkan berbagai kegiatan seperti konser, festival kuliner, dan kegiatan menarik lainnya. Di tahun 2024 ini, kawasan GBK pun makin difokuskan sebagai destinasi wisata olahraga yang berpotensi dan berstandar internasional.
Kawasan GBK Senayan Jakarta memiliki luas 279,1 Ha yang dikelola oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK). Saat ini, pihak pengelola sedang melakukan transformasi pemanfaatan lahan secara multifungsi dan inklusif dalam rangka mengembangkan potensi kawasan olahraga tersebut. Tujuannya agar kawasan GBK menjadi destinasi utama wisata olahraga terbesar di Asia Tenggara yang berstandar Internasional.
“Sebagai pengelola, kami telah memiliki visi dan rencana strategis 2025-2029 untuk memperkuat kawasan GBK menjadi destinasi wisata olahraga dan hiburan terkemuka di dunia. Namun, untuk mendukung hal itu dibutuhkan adanya kolaborasi dan integrasi dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah selaku pemangku kebijakan, para mitra usaha, penyelenggara acara, pengurus cabang olahraga, para pengelola dari Stadion/Convention/Venue di Indonesia, beserta para konsultan/ahli GBK demi mendukung prestasi olahraga serta dalam jangka panjang memiliki multiplier effect bagi perekonimian daerah,” jelas Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi Afif Kusumo saat dijumpai di ARTOTEL Senayan Jakarta beberapa waktu lalu.
Komplek GBK merupakan bagian dari aset milik negara dengan pemanfaatan lahan yang terdiri dari tiga area. Yaitu kawasan Olahraga sebesar 150,18 Ha (52,83%), kawasan Komersial sebesar 68,49 Ha (24,54%), dan kawasan Pemerintah sebesar 60,41 Ha (21,64%). Untuk kawasan olahraga GBK terdiri dari berbagai venue yang masuk ke dalam Cagar Budaya. Yaitu Stadion Utama, Istora, Stadion Renang, Stadion Madya dan Lapangan Tenis, Gedung Basket, serta area konservasi hijau yang menjadi Warisan Nasional bangsa ini.
Manajemen GBK terus berupaya untuk dapat mempertahankan peran penting dari kawasan GBK yang telah bertransformasi menjadi venue multifungsi dan inklusif. Sehingga dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat secara lebih maksimal. Perwujudan dari komitmen itu pun diterapkan melalui dukungan pada setiap kegiatan yang dilakukan di kawasan GBK serta berbagai inovasi dalam pengelolaan kawasan. Terbukti, saat ini wisata olahraga di kawasan GBK telah menjadi magnet tersendiri dari beragam kegiatan olahraga dan hiburan yang menarik partisipasi para wisatawan mancanegara.
Potensi Kawasan GBK sebagai destinasi wisata olahraga ini sudah dipersiapkan sejak enam tahun terakhir oleh manajemen GBK. Berbagai program dan strategi berkelanjutan telah dilakukan. Salah satunya adalah upaya penyediaan fasilitas pendukung untuk para pengunjung disabilitas, integrasi layanan transportasi umum, peningkatan sistem manajemen mutu, perluasan layanan retail dan UMKM, dan pengembangan teknologi. Tak ketinggalan, kegiatan pemeliharaan dan perbaikan area olahraga berstandar internasional juga terus dilakukan. Sebagai contoh, di Stadion Utama GBK saat ini sedang dilakukan rangkaian pekerjaan revitalisasi lapangan. Pekerjaan ini melibatkan konsultan internasional asal Singapura.
Untuk mendorong konservasi lingkungan di kawasan GBK juga turut dilakukan beberapa kegiatan inisiatif. Mulai dari aksi penghematan penggunaan air (Jakarta Water Hero 2024). Pengelolaan sampah pasca event maupun harian secara mandiri (GBK Green House). Hingga pemakaian sumber energi listrik terbarukan atau Renewable Energi Certificate (REC).