Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa, Batam, Kepulauan Riau Jadi Potensi Pariwisata Indonesia

Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa, Batam, Kepulauan Riau menjadi pusat pariwisata dengan ekosistem ekonomi digital dan industri kelas dunia. Hal ini ia sampaikan ketika melakukan kunjungan ke Batam dengan mendatangi beberapa lokasi sekaligus.  

Mengawali kunjungan kerjanya ke Batam, Menteri Pariwisata Widiyanti meninjau sejumlah lokasi strategis di KEK Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Pada kesempatan itu, ia melihat secara langsung perkembangan infrastruktur pariwisata sekaligus pengembangan ekosistem ekonomi digital bertaraf internasional. Pada kunjungan itu, Menteri Pariwisata Widiyanti didampingi oleh Gubernur Kepulauan Riau, yakni Ansar Ahmad serta jajaran pemerintah daerah. Tak ketinggalan, Sekretaris Kementerian Pariwisata Bayu Aji dan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani pun turut mendampingi Menteri Pariwisata dalam kunjungan itu.

Mereka pun meninjau sejumlah titik yang sedang dilakukan pengembangan penting. Mulai dari Infinite Studios yang menjadi pusat pengembangan industri kreatif, hingga Apple Academy yang berperan sebagai pusat pengembangan talenta di bidang teknologi dan aplikasi.  Selain itu, rombongan juga mengunjungi Costaluna, kawasan komersial yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di KEK Nongsa. Tak ketinggalan mereka juga mengunjungi Nongsa Point Marina, pintu gerbang wisata bahari yang mampu menampung sekitar 67 yacht dari berbagai negara, termasuk Australia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa. Kehadiran marina ini sejalan dengan program unggulan Kementerian Pariwisata, yaitu Pariwisata Naik Kelas, yang salah satu fokusnya adalah pengembangan wisata bahari sebagai kekuatan daya tarik wisata Indonesia.

KEK Nongsa, Batam, Kepulauan Riau“Kunjungan ke KEK Nongsa, Batam hari ini merupakan wujud komitmen pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata, untuk mendukung percepatan investasi, meningkatkan daya saing, serta memperkuat konektivitas Batam sebagai salah satu pintu gerbang utama pariwisata Indonesia,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti saat melakukan kunjungan ke Batam pada hari Kamis, 16 Oktober 2025 lalu.

KEK Nongsa Batam pun akhirnya hadir sebagai kawasan yang mengintegrasikan potensi pariwisata dengan pengembangan ekosistem digital dan industri yang terhubung dengan pasar global. Kawasan ini juga dikembangkan menjadi pusat pendidikan dan pusat data yang diharapkan mampu memperkuat peran Batam dalam rantai ekonomi digital internasional. Sinergi antara sektor pariwisata dan ekonomi digital di kawasan ini diharapkan dapat menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan, sekaligus menarik minat investor dari dalam dan luar negeri.

Realisasi investasi KEK Nongsa sendiri di tahun 2025 sudah mencapai 95% atau sekitar Rp 2.709,8 miliar dari target Rp 2.835 miliar. Sementara, capaian kumulatif sejak Nongsa ditetapkan sebagai KEK pada 2021 hingga Juni 2025 telah mencapai Rp 8,4 triliun. Dengan sinergi tersebut, KEK Nongsa diproyeksikan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan, menciptakan lapangan kerja baru, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

“Saya meyakini, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, para investor, pelaku usaha, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan KEK Nongsa, maka kawasan ini akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan Indonesia,” tambah Menteri Pariwisata Widiyanti.

Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri dan jajarannya