Festival Kopi Tarkam Suguhkan Aneka Kopi Tradisional Indonesia

Gastronusa bersama PT. Bumi Boga Laksmi menghadirkan sebuah kegiatan menarik. Bertajuk 'Festival Kopi Tarkam', kegiatan ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan beraneka ragam pilihan kopi tradisional di Tanah Air. Festival Kopi Tarkam pun dilangsungkan selama tiga hari, yakni antara 2-4 Mei 2025 yang berlangsung di Strada Coffee, La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Festival Kopi Tarkam pun menjadi sebuah perayaan budaya ngopi tradisional Indonesia yang kaya rasa, filosofi, dan juga cerita menarik.

Penamaan festivalnya sendiri, yakni 'Tarkam' memiliki artian 'anTAR KAMpung". Istilah dan penamaan “Tarkam” dipilih untuk mewakili semangat festival ini. Yakni mempertemukan ragam budaya kopi dari berbagai penjuru Indonesia dalam satu ruang kolaboratif. Gagasan ini lahir dari refleksi perjalanan kuliner Gastronusa ke berbagai kota di dalam dan luar negeri, mulai dari Bukittinggi dan Yogyakarta, hingga San Sebastian dan Melbourne.

“Justru ketika berada jauh dari rumah, saya melihat keunikan budaya Indonesia dengan lebih jelas. Di forum internasional San Sebastian Gastronomika, dua dari tiga perwakilan Indonesia bukan orang Indonesia. Di Melbourne, saya menyadari bahwa kualitas kopi di coffee shop Jakarta sudah setara dengan yang terbaik di dunia. Tapi pertanyaannya,apa yang membedakan kopi Indonesia dari kopi lain. Kita sering mengejar standar global, padahal kekuatan kita justru terletak pada teknik tradisional dan budaya lokal yang belum banyak dieksplorasi,” ujar Edwin Pangestu selaku Founder Gastronusa.

Festival Kopi TarkamPertanyaan mengenai perbedaan kopi Indonesia dengan kopi lainnya itu terjawab saat Gastronusa menjelajah kembali ke akar budaya. Gastronusa pun menemukan beragam kopi tradisional yang begitu unik. Sebut saja kopi talua, kawa daun, kopi joss, hingga teknik roasting dengan tembikar dan rempah khas di Kopi Jo Yogyakarta. Saat dipublikasi, tanggapan masyarakat terhadap dokumentasi perjalanan itu pun luar biasa. Banyak warganet membagikan cerita dan rekomendasi kopi khas dari daerahnya masing-masing. Seperti kopi tahlil (Pekalongan), kopi rarobang (Ambon), kopi takar (Mandailing), hingga kopi ijo (Tulungagung).

Hal itu menunjukkan budaya kopi Indonesia bukan hanya kaya, tapi juga masih terbuka untuk digali dan dikembangkan lebih jauh. Festival Kopi Tarkam pun dihadirkan untuk mengisi kekosongan itu sekaligus menjadi panggung bagi kopi tradisional Indonesia yang memiliki jejak sejarah, nilai budaya, serta cara penyajian yang unik dan bermakna. Pengunjung yang datang ke festival ini bisa menemukan dan mencicipi beragam kopi tradisional khas Indonesia sekaligus mengenal historinya lebih mendalam.

Ada beberapa tenant kopi dan kuliner yang bisa pengunjung temukan di Festival Kopi Tarkam ini. Sebut saja Djauw Coffee, El Makko, Kopi Jo, Fluffy Rocket, Home of Kawa, Kame Coffee, Kopi Es Tak Kie, Cae Tea, hingga Kumala Home & Kitchen. Selain menyajikan kopi tradisional klasik seperti Kopi Es Tak Kie dan Turkish coffee dari Djauw Coffee, ada tiga tenant yang menghadirkan versi modern dari kopi tradisional Indonesia.

Festival Kopi TarkamPertama, Fluffy Rocket Coffee menghadirkan kopi talua khas Minangkabau dengan teknik sous vide, serta kopi rarobang khas Ambon. Lalu, Kame Coffee House memperkenalkan lini produk bernama Kopi Remang (Rempah Kalimalang), salah satunya menggunakan purwoceng, yakni tanaman herbal dari Dieng yang dipercaya mampu meningkatkan stamina. Terakhir, El Makko Coffee menginterpretasikan kopi tahlil khas Pekalongan dan menghadirkan Kopi Mesoyi yang terbuat dari kayu mesoyi, tanaman endemik asal Papua.

Strada Coffee sebagai tempat berlangsungnya festival pun tak mau ketinggalan untuk menghadirkan beberapa pilihan kopi yang unik. Beberapa kreasi kopi Strada Coffee yang bisa dicicipi antara lain Tamarind Coffee atau kopi yang dipadukan dengan asam jawa, Kopi Cendol yang bercitarasa gurih dan didominasi aroma buah nangka, hingga Kopi Ketan Hitam yang juga tak kalah menarik untuk dijajal. Strada Coffee juga memiliki beberapa pilihan kopi yang dipadukan dengan jamu atau rempah khas Indonesia lainnya.  

Selain dikunjungi para pecinta kopi, pelaku industri kopi, barista, dan pengunjung La Piazza, Festival Kopi Tarkam juga dihadiri oleh Andy Ruswar, Direktur Kuliner Ekraf RI dan Soegianto Nagaria selaku Direktur PT. Summarecon Agung, Tbk. Hadirnya kedua tokoh penting itu pun menjadi bukti nyata dukungan keduanya terhadap kampanye kopi tradisional.

cns news

SUBSCRIBE TO OUR MONTHLY NEWSLETTER TO GET THE LATEST UPDATES.